JURNAL SOPPENG – Kemeriahan acara Lamatta Fest I merupakan sinyal bangkitnya ekonomi masyarakat Takalala, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Untuk diketahui, Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Lamario menggelar acara Lamatta Fest I, sejak Rabu 25 hingga 26 Desember 2023, di halaman Terminal Pasar Takalala, mulai pukul 16.00 – 23.00 WITA.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi wisata kuliner setempat. Selain itu, kegiatan ini memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk mengikuti kompetisi solo vocal dan photografi sebagai bentuk penggalian bakat.
Menurut Andi Yusran Bunga Hariadi yang merupakan pengusaha sekaligus penasehat UMKM Lamario, bahwa faktor kesuksesan acara Lamatta Fest I ini terjadi berkat kegigihan, gagasan, inovasi para pemuda Takalala yang juga menuai banyak respons positif dari pemerintah dan warga setempat.
Baca juga: UMKM Lamario Gelar Lamatta Fest, Ketua DPRD Soppeng: Luar Biasa Hebat
“Ini merupakan cerminanan sinyal kebangkitan ekonomi warga masyarakat Takalala. Dan saya ucapkan terima kasih dan selamat bagi para pemenang lomba,” ucapnya, Rabu (27/12).
Disela kegiatan menuai berbagai respons postif dari warga itu dibuktikan dengan adanya sumbangan doorprize secara tiba-tiba yang disumbangkan dari beberapa pengusaha besar berupa uang tunai, barang elektronik, tas dan baju kaos.
Salah satu warga setempat, Asis yang juga pengusaha jual beli barang elektronik di pasar Takalala menuturkan bahwa kegiatan ini melebihi ekspektasi. Aawalnya dirinya menganggap hanya acara kecil-kecilan anak muda.
“Namun faktanya ini sangat luar biasa melihat antusias pengunjung. Akhirnya saya balik ke toko mengambil kipas angin untuk disumbangkan sebagai doorprize. Saya harap di kegiatan selanjutnya panitia lebih bagus komunikasinya agar saya bisa persiapkan doorprize yang lebih bagus lagi,” tuturnya.
Sementara Sekretaris Umum Asiosiasi UMKM Lamario, Waliono Riswi menyampaikan bahwa Lamatta Fest I memberi peluang kepada pengusaha-pengusaha di sekitar pasar Takalala untuk meningkatkan penjualan dan nilai promosi dalam event ini.
“Perputaran uang yang terjadi pada pelaku kuliner dan produk lainnya selama 2 hari kegiatan hampir mencapai Rp20 juta. Angka ini merupakan hal luar biasa dengan waktu yang tergolong begitu singkat. Kemudian puncak keramaian pengunjung terjadi pada malam hari. Oleh karena itu kami akan mengupayakan lagi tingkat keterlibatan pelaku UMKM lebih banyak lagi untuk kegiatan berikutnya,” terangnya.
Lanjut dia mengatakam, mengingat dari asal penamaan Takalala atau Te’ kalaolao yang artinya tak perlu kemana mana. Penamaan ini diberikan kepada kampung tersebut dikarenakan adanya pasar di daerah tersebut, sehingga tak perlu kemana mana untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Ini adalah bukti sejarah bahwa peradaban perekonomian sudah ada sejak nenek moyang kita dulu di daerah Takalala, kecamatan Marioriwawo. Dan warisan peradaban tersebut menjadi semanagat asiosiasi UMKM Lamario untuk bergerak,” jelasnya.
Adapun pemenang lomba nyanyi solo, juara 1 di raih oleh Cepi, peserta asal Sabbangparu, kabupaten Wajo dengan total 100 point.
Kemudian, juara 2 atasnama Uli, peserta asal Takalala, kabupaten Soppeng, dan juara 3 di raih oleh Usrianti Usman peserta asal Pangkajene Sidrap.
Peserta lomba menyanyi ini bukan hanya dari kabupaten Soppeng saja namun penyanyi dari luar daerah seperti Wajo, Bone, dan Sidenreng Rappang juga turut ikut serta dalam kegiatan tersebut. (RED)