JURNAL – Bencana alam yang sangat tragis terjadi di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, pada hari Minggu, 3 November 2024 sekitar pukul 11.00 WITA.
Sebuah pohon besar tumbang saat sekelompok warga melakukan kunjungan ziarah ke makam Petta Bulu Matanre, mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia. Insiden ini menggugah kepedihan mendalam bagi seluruh masyarakat dan menjadi pengingat akan potensi bahaya yang seringkali terabaikan di lokasi-lokasi wisata.
Penting untuk di catat bahwa situs Bulu Matanre tidak terdaftar sebagai cagar budaya dan tidak termasuk dalam database cagar budaya Soppeng. Hal ini menunjukkan kurangnya pengakuan dan perlindungan terhadap lokasi tersebut, yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah daerah Soppeng untuk lebih serius dalam memperketat pengawasan terhadap pembangunan sarana dan prasarana di destinasi wisata, terutama yang berada di kawasan hutan lindung.
Pembangunan yang tidak terencana dan pengabaian terhadap aspek keselamatan dapat berpotensi menimbulkan bencana serupa di masa depan.
Pemerintah daerah perlu melibatkan ahli lingkungan dan melakukan kajian mendalam sebelum mengembangkan destinasi wisata, guna memastikan keselamatan pengunjung dan menjaga kelestarian alam.
Tragedi ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan wisata, terutama di lokasi-lokasi yang rentan terhadap bencana alam.
Semoga kejadian ini tidak terulang dan semua pihak dapat berkontribusi dalam menjaga keselamatan serta kelestarian lingkungan. (*)