JURNAL JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sempat mengungkapkan bahwa PDIP siap menjadi oposisi pemerintah di periode mendatang.
Hal ini disampaikan menyusul hasil hitung cepat atau quick count yang mencatat keunggulan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baginya, PDIP punya pengalaman panjang sebagai oposisi, yaitu usai Pemilu 2004 dan 2009. Ia mengatakan partai politik oposisi penting untuk menjalankan fungsi check and balances terhadap jalannya pemerintahan.
“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (15/2/2024).
Sementara calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menghormati sikap PDIP yang sudah bersiap menjadi oposisi di pemerintahan RI periode 2024-2029 di tengah pengumuman hitung cepat (quick count) Pilpres 2024 yang mengungguli Prabowo Subianto.
“Baik. Jadi itu sikap yang harus dihormati dan sambil kita menunggu hasil selesai penghitungan seperti apa,” kata Anies di kawasan Masjid Al-Azhar, Jakarta, Jumat (16/2).
Anies menegaskan ajang pilpres atau pemilu, hasilnya bisa diterima dengan baik oleh semua pihak ketika dilakukan dengan jujur dan adil. Karenanya, ia meminta untuk memastikan prosesnya berjalan dengan baik.
Ia juga mengimbau jika ada kekurangan dalam ajang pemilu bisa dilaporkan ke Tim Hukum paslon masing-masing.
“Dan bila ada kekurangan-kekurangan laporan, baik itu ke bawaslu. Sehingga bisa dilakukan langkah-langkah yang sesuai dengan problemnya,” kata dia. (RED)