TAKALAR – Aktivis Pemantik Takalar, Rahman Suwandi meminta Bupati Takalar untuk segera mengevaluasi Kepala sekolah SDN 129 Inpres Bontoloe, Galesong Karena telah mengabaikan asas transparansi dalam pengelolaan keuangan pembangunan revitalisasi dari bantuan pemerintah Kemendikdasmen.
Menurut investigasi Rahman, keluhan sejumlah pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan revitalisasi itu membuktikan dugaan adanya tidak transparansi pihak Kepala Sekolah dalam hal penggunaan anggaran kegiatan.
“P2SP-nya tidak dilibatkan dalam pengelolaan biaya penganggaran belanja material, padahal kami di Tim P2SP yang terlibat langsung dalam pengawasan proyek dilapangan,” ujar Rahman menirukan ungkapan Tim P2SP Pembangunan Revitalisasi, SDN 129 Bontoloe, Selasa sore (30/9/2025).
Bukan hanya Tim P2SP lanjut Rahman menambahkan, akan tetapi pengakuan mengejutkan datang dari salahsatu bendahara disekolah tersebut yang juga mengaku tidak dilibatkan.
“Kami juga menduga besi yang digunakan untuk pengembangunan tersebut juga diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dalam Rencana Anggaran Biaya,” ujar Aktivis yang karip disapa om Guling.
Dia berharap bupati Takalar melalui Kadis Disdikbud Takalar untuk mengevaluasi kepsek tersebut agar pelaksanaan kegiatan revitalisasi disekolah tersebut bisa berjalan sesuai harapan masyarakat dan pemerintah.
Sementara, Kepala Sekolah SDN 129 Inpres Bontoloe belum berhasil dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan. (HSN)